1/
Aku senang, engkau senang. Terutama ketika engkau
aku yang menyenangkan. Dan gundahmu tak lagi berkelindan.
2/
Batas bahagia dan sedih itu kadang tidak lebih lama
dari ketika mata berkedip. Menjaga tawa,
ceria, dan senang lebih sulit jika kita tak pandai mencari makna.
3/
Inilah hakikat hidup. Karena hal kecil adakalanya
kita meredup. Kitapun harus tahu, ini hanya soal waktu.
4/
Pikir yang sehat dan hati yang damai. Menjadi
pelajaran yang rumit ketika kabar buruk aku dengan terutama jika tentangmu
dalam bingkai janur anyam.
5/
Tidak di kamar ini aku dilahirkan. Tapi dari kamar
inilah akan lahir aku-aku yang baru. Yang selalu merenung dalam selaput rindu.
[Batang, 10 oktob 2014]
6/
Tangan ini yang akan mengatakan. Lidahku tak pandai
bertutur dan terlalu kasar untuk orang selembut engkau.
[Batang, 16 oktober 2014]
7/
Seperti memilih agama, tak ada
paksaan, memilih hidup berdua
dengan seseorang. seperti
memeluk agama, menjalin
hubungan, ia dipaksa pada satu
komitmen yang telah berdua
dibangun.
[16/10/2014]
8/
Tak perlu sedih atau risau. Kita
butuh lapar untuk menikmati
makan. Dan kitapun butuh sedih
untuk menikmati bahagia. hari
baik akan selalu ada, datang
menghampiri. Jika tak engkau
temukan bahagia di sana, di sini
dan di berbagai sudut jalan
kebahagiaan akan selalu ada.
[16/10/2014]
9/
Kehabisan kata dan cerita. Satu
sebab kerena sesuatu yang makin
menyala.
10/
Pencegalan non fisik yang lebih
sadis dari pencegalan fisik.
Adalah pencegalan rasa yang
berpengaruh pada sikologis.
11/
Teruntuk gula yang tak lagi manis atau garam yang
kehilangan asin. Nikmati apapun jenis
petaka yang engkau hadapi sampai engkau sadar bahwa engkau karena itu akan
lebih paham arti bahagia
12/
Ingin tidur hanya dengan mimpi indah. Yaitu ketika
engkau dan aku dalam nyata bahwa kita tidak sekadar saling sapa atau saling
senda.
[30/10/2014]
13
Sukses untuk kamu tidak lebih
menyenangkan dari pada sukses
bersamamu. Kita akan berjalan
bersama, berdampingan ke satu
titik di depan sana. Di sinilah
engkau dan aku akan mengerti
bahwa engkau dan aku telah
tiada. Yang ada hanyalah kita. Ya,
kita!
[03/10/2014]
14/
Jika air mata itu terus menetes, aku akan
mengusapnya agar tak sampai membasahi jilbabnya.
Bahuku masih terlalu kuat untuk engkau bersandar jika merasa lelah. Agar jika tiba air matamu menetes aku dapat mengusapnya agar tak membasahi jilbabmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar