aku
suka puisimu
yang
kau tulis dengan tangis
mengundang
hujan membasuh amis
di
gigil ringkih tubuhmu tanpa busana
kau
dekap erat hasrat mengurat
lelap
bersama preman pasar
dan pemuja alat vital
di
tengah hutan, di tepi jalan,
di
gedung sekolah dan perkantoran,
di
mana mana
sejauh jarak dan
sepanjang lama
kau
tulis puisimu
:lelaki
perawan
aku
suka puisimu
yang
kau tulis dengan darah
mengundang tangis membilas bengis
puisimu
kau tulis tulus
setulus
padi merunduk abdi.
Jepara, 4 Januari 2017