Menjaga
wanita, kekasih-untuk penyebutan lebih umum, tidak dengan mengingatkan,
mengumpat atau bahkan memukul orang lain agar menghindarinya. Tapi menjaga
hatinya dari sedih yang mungkin akan menghampiri. Bukan salahnya jika ia,
kekasihmu, mencari bahagia tidak di tempatmu tapi di tempat lain karena barangkali,
selama ini, kau hanya menghujaninya dengan tangis yang, mungkin juga,
sebenarnya, darimu ia sembunyikan. Atau paling ringan, kau tidak pernah
mengertia dia: karakternya, kesukaanya, dan hal lain yang membuat ia senang dan
tidak bisa jauh darimu, pikiran, hati dan sikapnya.
Aku
enggan menyebut nama. Ini hanya cerita kecil, dan mungkin akan berdampak besar macam
perkelahian jika aku terus melayani. Dan lagi pula, tidak ada yang lebih
konyol, bagiku, jika harus berkelahi hanya soal wanita. Masih banyak “peperangan”
yang perlu dikibarkan dan, saya kira, lebih layak dari “peperangan” karena
alasan yang satu itu. Perang melawan malas, misalnya, akan lebih memprotek diri
dari jurang kebodohan dan buta masa depan.
Kau
tahu? Aku baru saja, tadi pagi tepatnya karena aku menulis ini pada malam hari,
mendapat pesan dari seseorang, lewat facebook. Sebut saja mawar (mawar itu
cowok, tapi aku ingin menyebutnya mawar, hehe). Aku tidak mengenalnya. Sama
sekali kita tidak pernah bertemu. Saya hanya menduga, dan dugaan saya mungkin 99
persen tepat, ia adalah kekasih (pacarlah biar agak keren sedikit, haha) orang
yang saya kenal, teman saya di universitas saya kuliah, kita dipertemukan dalam
satu lembaga pengembangan bakat mahasiswa, surat kabar kampus, aku tidak ingin
menyebut namanya, tidak juga ingin membuat nama samaran, sebut saja pacar
mawar. Mawar dan pacar mawarnya pacaran, entah sejak kapan. Pesannya begini:
Assalamualaikum
mas. Maaf kalo saya mengganggu. Saya cuma mau ngomong, tolong kalau comment di
status nya (Sensor) lebih di jaga lagi dari segi bicara nya. (Sensor)merasa
terganggiu dengan sikap anda. Kalau anda tidak terima dengan kata-kata saya
silakan hubungi saya atau lewat (Sensor).
Aku
sedikit tertawa dengan pesan itu. Yang aku lakukan sebelum ini, benar, telah
membuat orang lain sedikit tidak nyaman. Terutama mawar, karena ia yang punya
pacar dan pacarnya merasa diganggu. Otomatis, ini mengusik ketenangan mawar. Kalau
pacarnya benar merasa terganggu, maka ini dihukumi sebagai sebuah perlindungan
untuk seorang kekasih (keren, demi kekasih barangkali ia akan melakukan apapun).
Tapi jika tidak benar bahwa kekasihnya terganggu, maka ini bagian dari
kecemburuan. Tepatnya, ia merasa terancam, bahwa ada orang yang akan merebut
kekasihnya: Aku. Ia takut bahwa kekasihnya akan berpaling dan lebih memilih
orang lain.
Kita
bercakap dari pesan ke pesan. Terpaksa ku balas untuk mengetahui keadaan mawar
sejatinya, walau sekadar dari bahasa tulis. Lengkap cakap kita begini:
Aku: What?
Santai maz bro. Woles. Kita tidak ada apa-apa. Kita tidak ngapa-ngapain. Pake
diinbox segala. Waw!
Mawar: he? ia
menurut anda. Tapi (Sensor) ngerasa keganggu sama sikap anda. itu juga
kalo anda nalar
Aku : Sudahlah.
Tak perlu diperpanjang mas bro. Tema lain lebih menarik untuk di bahas.
Mawar: Ya gmn ya, uda 2x saya liat dan (Sensor)
juga udah 2x bilang kalo ngerasa ke ganggu sama sampean dari cara comentar
sampean ke facebook (Sensor) mungkin kalo (Sensor) gak begitu nunjukin
kalo dia gak suka sama sifat sampean karna sampean itu SENIOR (Sensor:
Sebuah Lembaga) cuma mau negesin aja mas CHALIA UDA PUNYA COWO
ya
dinalar aja si ya. kalo lo punya cewe dan ada yang ganggu cewe lo. lo mau
diemin aja gtu?kalo gw gak. sori kalo ada kata yang munkin menurut lo kasar. Tapi
kalo gak terima bilang aja. langsung gw temuin ke (Sensor: Sebuah Lembaga)
Aku: ya.
terima kasih saja atas sarannya. saya tak suka bermasalah bro ngapain harus
tidak terima hanya karena persoalan ini, setiap orang punya persepsi dan itu
persepsimu dan mungkin chalia. tapi kita santai, kita bro, kita kerja bareng,
kita satu tim,mungkin hanya selera humor saja yang berbeda. woles aja, gak usah
dipikir jero2,
Mawar: humor lo yang kelewat batas dan ganggu orang. lo pikir selera humor
orang sama ap? mau satu tim mau kerja bareng, jaga tu omongan.
Aku: ya
sudah. saya sory aja, kalau ada sebagian pihak yang merasa terganggu.
Mawar: lo uda
pernah di kasih tau chalia kan, klo buat jaga tu omongan. gw orangnya nyantai,
gw tau orang (Sensor: Sebuah Lembaga) baik"
Aku
enggan membalas pesannya yang panjang-panjang itu. Kupikir, hanya
membuang-buang waktu dan menganggu aktivitas yang sedang aku lakukan (aku
sedang menulis catatan kecil tentang ramadhan). Dan sekali lagi, ini akan
menjadi perang jika kulayani dengan situasi yang juga panas. Tidak bisa
dihindari lagi, mawar tanpak marah dan kenyamanannya terusik.
Di
lain pihak, lewab facebook juga, dalam waktu yang sama, aku bercakap dengan
pacaranya mawar. Percakapan kami begini:
Aku :Eemprut
apa kabar? Haha. uda lama gak ketemu. kngen hehe.
Pacar Mawar: Huek,
lumayan sae kang. Ente punya buku semacam Islam jawa gitu ga?
Aku : Gak punya, kalau di perpus ya ada, hehe. Kamu tau gak aku tadi di inbok pacarmu. Kamu tau juga gak, aku semalam mimpi kamu. Nyari soto ayam, haha.
Pacar Mawar:Iyo reti mas. kalo di perpus ada. Masalahe waktune uda
mepet bget. gak keburu ke perpus. Telat. Aku uda tau mas, kn dia uda blg ke
aku. sampean kumat si.
Aku: Dibuthkan
kapan emange. Lho, malah
kumat. sadah lama gak ketemukamu, kangen hehehe
Pacar Mawar: Bsok, sementara besok aku ada acara, dan harus dikumpulin
hari selasa. Opo hbungane sm mimpi nyari soto ayam?
Aku :Mimpi
lagi nyari soto ayam sama kamu, haha. Besok kalau ada waktu tak coba nyari di
perpus. Islam jawa to ?
Pacar Mawar : Gak usah mas, aku uda
dpet kok punya Lina. Tengkyu tengkyu.
Aku : ah, masak?beneran uda ada?
yauda. semoga sukses, bebeb, hehehe
Pacar Mawar :eh ladalah
Aku :why? haha
Pacar Mawar :You are nggateli
Aku :Wahaha, aku nggateli kamu
crewet= cocok serasi haha
Pacar Mawar :Cocok sebagai partner komedi. inboxe pacarku
mak jawab piye mas? Ojo ribut yo..
Aku :Patner cinta. hehe. Kamu uda
baca statusku hari ini belum ?
Pacar Mawar: status
yg mana?
Aku : status terakhir to.
Statusku
begini:
Menjaga
wanita (mu) tidak dengan mengingatkan, mengumpat atau bahkan memukul orang lain
agar menghindarinya. Tapi menjaga hatinya dari sedih yang mungkin akan
menghampiri. Bukan salahnya jika ia mencari bahagia tidak di tempatmu tapi di
tempat lain karena barangkali selama ini kau hanya menghujaninya dengan tangis
yang darimu ia sembunyikan.
Pacar Mawar : Oh itu. itu blesanmu?
Aku : Tak
suruh woles aja. gak usah pke nginbok segala. haha
Pacar Mawar: Wah rak nggenah, kamu mengkonstruksi keadaan seperti
tidak baik, padahal aku baik-baik saja
Aku : Berarti dia
yang kurang bisa menyikapi situasi dengan baik, aman dan terkendali. haha
Pacar Mawar : Maksudku kesimpulan
dari statusmu kui lho yang seakan2 mengatakan kalo aku sedang tidak baik.
Aku :Sedang
baik atau tidak kamu, aku tidak menjustis. itu status umum yang hanya saja
terinspirasi dari sana. hehe
Pacar Mawar: Oh, macam tu. syukur kalo bukan itu yg kmu katakan ke
dia.
Aku : Kalau menurutmu,
harusnya aku mengatakan apa ?
Pacar Mawar: Apa saja, asalkan ngayemke ati, karena dia lagi
cemburu. Pasti sedang berapi-api dan sentimentil sama kamu.
Aku : Waw.Aku
dianggap saingan. Padahal aslinya emang iya, hahaha
Pacar Mawar: Selain
itu kamu juga dijadiin cerminan temen2ku di Amanat, you know! haha
Aku : Cerminan aapa?Semuanya jadi
cermin. aku cermin, kamu cermin, di dinding juga ada cermin. Haha
Pacar Mawar: Au ah gelap, yang
jelas UASku masih banyak. Wallahu alam bisshowab haha.
Aku : lihat
aku, biar gak gelap, haha, yah.
semoga lancar. sumangad creweet, haha
Sebelum membaca pesanku, pacar mawar sudah tidak aktif di media
sosial Facebook.
Tidak
ada poin penting dari cerita ini. Hanya cerita kecil, bagian dari percakapan
hidup dengan hidup yang lain dan orang lain. Disisi lain aku, bisa dinyatakan
berhasil membuat konflik. Atau secara kasar, mungkin dalam bahasa orang lain,
aku pengganggu hubungan orang lain, aku pengganggu pacar orang lain. Tapi di
lain pihak, perasaan itu tidak mengenal batas, dan tidak ada larangan merasa
kepada orang lain kecuali dia sudah menjadi istri orang. Pacar hanya bagian
dari ritme atau jenis nada dari kehidupan seseorang, yang bisa saja berlanjut
atau bisa saja putus. Entah kenapa, banyak orang merasa berhak memiliki
seseorang padahal belum menjadi apa-apa.
Kataku
mungkin ada benarnya : Menjaga wanita tidak dengan mengingatkan, mengumpat atau
bahkan memukul orang lain agar menghindarinya. Tapi menjaga hatinya dari sedih
yang mungkin akan menghampiri. Bukan salahnya jika ia mencari bahagia tidak di
tempatmu tapi di tempat lain karena barangkali selama ini kau hanya
menghujaninya dengan tangis yang darimu ia sembunyikan.
Kalau
kamu punya kekasih, pacar, jagalah hatinya sampai ia tak tahu atau lupa bagaimana
cara menjauh darimu.
Aku tak hendak merebut pacar mawar dari mawar. Aku hanya menggodanya saat kita bertemu, bersama. Pacar mawar crewet, aku suka crewetnya, entah kenapa (haha). Mungkinkah aku jatuh cinta sama si crewet itu?
Bersambung......
Entah seperti
apa kelanjutan cerita ini. Kalau sempat, akan kuteruskan jalan cerita
selanjutnya. Sumangad creweet.. haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar