Kerling matamu menembus batas waktu
se sampai ku tak tau
engkau pergi
dan disini aku masih rindu
aku koyak
diopyak lembab
perangai lembut dalam ingatan
tahukah engkau,
tak mesti mimpi mengenal tepi
kecuali:
masturbasi dan onani
Dan se sampai siap peti mati
langkah tak mungkin lelah
Lagi,
menunggu kerling matamu
oh kekasih!
Semarang, April 2015
Sajak oleh Miftahul Arifin
Sajak oleh Miftahul Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar