|
Google.com |
Tega nian kau lisan,
bungkam
saat mekar mawar
tak mengerti kias kata
pada deru angin malam
dibalut luka sayupnya mengibas,
meresapi lambai selendang biru
pada kekasihnya: kumbang-kupu-kupu
berapa hari lalu.
Semarang, April 2015
Sajak oleh Miftahul Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar