Cintaku padamu
Sayangku padamu
padamu cinta dan sayangku
kukatakan malam itu
lewat kata yang tak begitu jelas
lewat canda yang tak mungkin tegas
lewat maya yang menempatkan kita di ruang lepas
Aku di sini dan engkau di sana
kita dipisah oleh ruang dalam waktu panjang
Dan, tahukah engkau!
ada bimbang di setiap sudut jalan:
Sehatkah engkau
sedang apakah engkau
sudah makankah engkau
sudah mandikah engkau
sudah shalatkah engkau
bersama siapakah engkau
senangkah engkau
rindukah engkau
apa yang kau rasakan
apa yang kau pikirkan
apa yang kau inginkan
Adakah aku dalam engkau dan yang kau pikirkan
Pertanyaan-pertanyaan itu tak pernah keluar
oleh sebab, perhatian tak mesti terwakilkan oleh kata dangkal
mata yang dijaga
telinga yang dijaga
tangan yang dijaga
mulut yang dijaga
hidung yang dijaga
kaki yang dijaga
dada yang dijaga
perut yang dijaga
bawah perut yang dijaga
rasa yang dijaga
hati yang dijaga
Dan, doa yang terus menggema
adalah kepedulian paling nyata
Tahukah engkau ma!
aku tak melakukanya karena tak ingin engkau tahu,
kalau aku melakukannya
Tapi, sebait puisi telah berbuat curang
mengata yang tak mesti dikata
Dan diam-diam berbisik:
"I Love You" katanya, menirukan turis manca negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar