Jumat, 25 Juli 2014

Selamat Malam Madura

Selamat Malam Madura

Malam terakhir menjelang mudik. Menikmati kopi Cappo Cino di sebuah kafe mini di daerah Ngaliyan. Kafe Pakde Ikan. Terletak di sebuah perumahan di BPI. Aku, Hasan dan Badrun. Kami berkumpul tanpa ada maksud dan tujuan serius. Menikmati malam terakhir saja.
Tak banyak orang malam ini. Tak seperti biasanya. Hanya 2 orang laki2 di samping kiri. 
Seperti, tempat ini memang terkhusus untuk kami.


Di pojok bagian depan ada dua orang wanita tengah membincangkan sesuatu. Satu wanita tak lain penjaga kafe. Seperti biasa, ia tampil dengan kacamata. Cantik dan tubuhnya seksi. Rambutnya lurus tanpa tutup kepala. Sesekali ia memainkan gelas plastik di depannya. Dia mesti tak tahu kalau di depannya, agak nyamping, aku memasukkan dia dalam catatan ini. Akupun tak memberitahunya.

Di belakang kami dua wanita. Ia juga penjaga kafe. Tak jelas apa yang mereka lakukan. Hanya sesekali terdengar tawanya, menyumbang bunyi tempat ini.

Kami kawan seperjuangan memang selalu berkumpul. Tak menunggu agenda penting. Bahkan kami menganggap ada yang lebih penting dari kebersamaan. Kebersamaan yang natural. Ia akan membentuk ikatan emosional, solidaritas yang tinggi. Tak sekadar formalitas atau hubungan profesi.

Kami anak rantau mencintai kampung halaman. Merindukan saudara-saudara. Mencitai kalian semua, madura. Besok pagi sapaku padamu akan sampai untuk kesekian kali sejak aku di sini, Semarang. Peluk dan dekaplah kami dengan hangat agar cinta ini tak pernah mengurang. Rindu kami tak pernah pupus dan harapanmu suatu saat akan terwujud.

Selamat malam tanah
Selamat malam pohon
Selamat malam laut
Selamat malam garam
Selamat malam tembakau
Selamat malam ladang
Selama malam jalan
Selamat malam warung kopi
Selamat malam bapak tani
Selama malam pedagang
Selamat malam bajingan
Selamat malam pak kyai
Selamat malam pak ustad
Selamat gedung
Selamat malam bangunan2
Selamat malam musolla
Selamat malam Madura

Selamat malam. Selamat malam Sampai pagi. Kita akan berada dalam kebersaman dalam banyak  waktu.

Semarang, 22 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar