Selasa, 08 Juli 2014

Perempuan Romantis, Sepucuk Surat yang Perlu Engkau Tahu


Semarang, 06 Juli 2014

Perempuanku,
Sejak engkau mulai merasakan segarnya udara di dunia
Telah kau tentukan pula keinginan dan kemauan
tentang hidup yang sejatinya.

Hidup sebagai fitrah bahwa engkau adalah wanita yang berhak diperlakukan dengan adil dan nyaman hingga engkau merasa senang.

Engkau inginkan romantisme hidup,
Engkau inginkan pula pujian dan manjaan.

Engkau inginkan mentari,
dan sinarnya menghangatkanmu kala siang datang,
Dan  bulan,
menjadi penyejuk badanmu kala malam mulai terlentang

Kau inginkan lelaki,
yang dapat memperlakukanmu seperti hiasan berharga
Dan engkau rindukan pula sosok pasangan yang selalu mengerti setiap keinginanmu.

Perempuanku,
Perlu engkau tahu bahwa hidup adalah tantangan
Mentari pagi tak mesti memberi hangat dan rembulan tak selalu indah menghias malam.

Begitupun alam.
Ia akan memaksamu untuk berubah, bergantung dimana engkau hidup
dan di titik bumi bagian mana bapak-ibumu melahirkan.

Sewaktu-sewaktu engkau akan dirubah oleh waktu,
lingkungan dan keadaan.

Engkau bisa sangat mudah mengeluarkan kata kotor dan tabu,
yang tak sedap untuk diperdengarkan.

Engkau bisa saja menjadi sangat keras,
dan berfikir lebih panjang untuk masa depan,
dan engkau pun mempersiapkaanya jauh-jauh hari untuk benteng penjaga

Bisa pula engkau selalu bergonta-ganti pasangan
untuk kau jajaki demi kau cari sebuah kesetiaan.

Ketika itu,
engkau akan tunduk dan pasrah setelah pada lelaki yang mengerti mimpi-mimpimu manis, yang kau inginkan

Perempuaku,
Lewat sepucuk surat ini kukabarkan
Bahwa waktu, lingkungan, dan keadaan tak mendidikmu begitu keras dan panas
Engkau pun kokoh dengan fitrahmu, menjadi wanita lembut, santun dan anggun,
tanpa kata kotor,
tanpa hasrat sekadar coba-coba dalam hubungan,
walau di satu sisi kau bersikap lebih pasrah atas masa depan

Engkau sopan dalam laku,
santun dalam tutur, dan
sederhana dalam hidup, tak suka bersolek ala waniti masa kini:

yang berlebihan,
yang suka menghias tubuh dengan gaun-gaun anggun,
yang memoles kedua pipi dengan bedak-bedak kelas elite,
yang memamerkan jari lentikknya dengan cat, dan
yang selalu membasahi bibir dengan lipstik yang tak begitu kentara
agar terlihat sangat manis.

Engkau adalah wanita sederhana tanpa tampilan berlebih,
yang selalu bermimpi tentang lelaki sempurna,
yang datang secara alami atau engkau sendiri yang menyiptanya.

Perempuanku,
Kerinduamu tentang lelaki punjaan adalah mimpimu setiap malam
Hingga ketika siang menyambang,
engkau selalu melihat pada setiap lelaki yang kau temui.

Tentang lelaki sempurna,
tentang lelaki romantis,
tentang lelaki tangguh yang tak mudah mengeluh atas lakumu,
tentang lelaki tegas yang dapat melindungimu,
tentang lelaki tegas yang membuat engkau aman dari mara bahaya, dan
tentang lelaki  yang dapat mengerti apa yang engkau ingin dan tidak engkau ingin di setiap masa yang tak pernah berhenti berjalan.

Perempuanku,
Kukabarkan kepadamu
Lelaki seberang kemaren sore,
di bawah lampu neon yang redup, di belakang tempatmu duduk ketika itu
Seorang gembala kuat yang satiap hari menggendong luka,
luka lama tinggalan kekasihnya yang telah berdusta
Dia sederhana,
tidak suka berpura-pura, dan
tidak terlalu berlebihan untuk meminta perhatian.
Aku ingin berbisik dan kukabarkan padamu, bahwa ia telah tahu banyak hal tentangmu:

bahwa engkau lebih suka dengan keadaan yang tenang di setiap kesempatan,
bahwa engkau senang mendapat masukan hangat atas sesuatu yang kurang baik yang engkau kenakan dan kerjakan,
bahwa engkau dengannya banyak persamaan,
bahwa engkau tak suka main-main dengan hubungan,
bahwa engkau tak tertarik jika dipuji terlalu berlebihan,
bahwa engkau lebih suka ketulusan dari pada tekanan,
bahwa engkau lebih suka kepribadian dari pada penampilan,
bahwa engkau butuh perlindungan,
bahwa engkau butuh ketegasan,

Dia juga tahu,
bahwa engkau adalah wanita romantis
yang dapat menyembuhkan luka dalam sejak masa silam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar