Jumat, 25 Juli 2014

Selamat Datang Di Desa Moncek Timur

Setelah sekitar jam 16 jam dalam perjalanan, akhirnya sampai juga di kampung halaman. Sekitar jam 09.00 wib aku lepas dari kota Semarang menuju Surabaya. Dari Surabaya melanjutkan perjalanan menuju pulau Madura. Turun di daerah kecamatan. Dari kecamatan jemputan sudah menunggu. Mas Abudul yang menjemputku malam ini. Adekku herman menyusul di belakang. Kami akhirnya di pertemukan dirumahnya. Jam 23. 20 wib baru tiba di rumah yang terletak di atas bukit, di desa Muncek Timur Lenteng Sumenep Madura.
Perjalanan terlambat sekitar 4 jam dari waktu normal, 12 jam.


Suasana kampung sudah hening dan sunyi. Hanya nyanyian malam oleh binatang kecil yang masih setia menajaga kekhasan. Sepertinya memang tak banyak perubahan pada kampung ini. Suasanya masih sama seperti dulu. Alami.

Tak seperti di kota, Di kampung tak ada kebisingan pada malam hari. Tak ada mobil2 besar pengankut barang. Tak ada tongkrongan yang masih ramai. Tak ada satpam yang berjaga seperti di perumahan. Kampung dengan kesunyiannya. Sehingga dengan mudah dibedakan antara siang dan malam.

Saat ini musim tembakau. Dari ujung barat, timur, utara dan selatan tanaman tembakau sudah besar. Daunya hijau dan segar. Belum ada yang panen karena belum waktunya. Para petani barangkali telah tertidur pulas setelah setelah seharian menguras keringat demi tembakau, agar jika telah sampai pada waktu panen dilirik oleh pedagang dengan harga mahal.

Sekitar 100 m sebelum sampai di rumah, di depan masjid kerumunan pemuda berkumpul. Mereka adek2 kelas ketika di sekolah 4 tahun silam. Mereka kusalami satu persatu. Sesekali keluar candaan hangat.

Di rumah aku disambut bapak. Beliau belum tidur. Beberapa saat ibu terbangun menyambut kedatanganku. Kami kemudian berbincang sebentar. setelah itu aku menuju ke rumah saudara ibu, bibi, yang memang tempat tinggalku sejak kecil. Rumahnya tak begitu jauh. Sekitar 300 M. Disana aku disambut Om. Bibi, nenek, si kecil ari dan masnya Dayat sudah tertidur pulas.

Selamat malam kampungku. Aku kembali kepangkuanmu. Pagimu aku tunggu, wajah cerahmu aku nanti.

Muncet Timur, 24 Juli 2014
[02:29]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar