Senin, 16 September 2013

Di Sebuah Kamar Kecil

Di sebuah kamar kicil// Kita berada sama dalam keberbedaan// Engkau mewujud selaksa angin dan aku seperti ranting pohon yang rindang//Kau meniup ku dalam kesadaran elastis//  Menggoyahkan heninggnya lagu-lagu malam.

Aku mengandaikanmu dalam kenyataan.

Ketika fajar tiba// Aku menemukanmu// Tapi, aku tak dapat membuka dialog dengan kata manis dan melangit.

Kata orang, itu modal// Aku tahu, tanpa modal omset besar tak dapat diraup// Aku tak suka anekdot, metafora apalagi personifikasi// Bagiku, semua itu adalah bagian dari dunia khayal yang sulit terungkap dalam kenyataan.

Aku percaya, bahasa cinta yang sederhana akan membuatmu menangis di penghujung malam, malam-malam.

Semarang, 14 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar